Jumat, 09 Maret 2012

Jika ingin menangis, maka menangislah...

Menangis...
Menangis selalu identik dengan wanita. Apabila ada seorang laki-laki menangis maka dia akan dianggap cengeng. Padahal jika ditelusuri, menangis tidak pernah lepas dari catatan kehidupan manusia. Bayangkan saja dari lahir sampai berakhirnya kehidupan seseorang tangisan akan selalu ada. Jika kita mau jujur dan terbuka, tangis dan air mata adalah satu-satunya teman yang paling setia.
Memang benar, menangis adalah hak setiap orang. Tidak ada yang mempunyai wewenang untuk melarang manusia menangis. Rosulullahpun pernah menitikan air mata ketika menyaksikan salah satu cucu beliau bernafas terputus-putus ketika melihat putra beliau Ibrahim meninggal, air mata beliau menetes karena belas kasih beliau kepadanya. Peristiwa kematian dan kehilangan memanglah hal yang menyedihkan. Manusia akan menangis jika ayah, ibu, suami atau anaknya meninggal, bahkan ada yang menangis karena mereka kehilangan barang yang mereka sayangi. Hal ini merupakan ekspresi jiwa dan memang tidak dilarang. Menangis menjadi terlarang bilamana, manusia tersebut tenggelam dalam kesedihannya.
Semoga butiran-butiran air mata yang menetes menjadi saksi di akhirat nanti, karena di dunia air mata hanya bisa menjadi pembasuh luka setiap jiwa yang kering sehingga menjadi segar dan bangkit dari keterpurukan. Amieeen ya Rabb...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar